Luar angkasa begitu luas tak terbatas. Ribuan tahun sudah manusia melakukan penelitian dan penjelajahan luar angkasa, tapi baru sedikit saja yang berhasil diketahui. Namun demikian, tetap saja manusia menjelajah guna membuka tabir misteri yang menyelimuti ruang angkasa.
Hipparchus adalah manusia pertama yang meneliti luar angkasa. Ia adalah seorang Yunani yang hidup sekitar 190 SM hingga 120 SM. Hipparchus dianggap sebagai astronom terbesar pada era klasik. Dia adalah orang pertama yang membangun model akurat gerakan Matahari dan Bulan.
Selepas Hipparchus, seorang Claudius Ptolemaeus lahir pada tahun 90 M. Terinspirasi oleh tulisan-tulisan Hipparchus, Ptolemaeus yang orang Roma-Mesir ini pun mempelajari ruang angkasa. Ia kemudian menelurkan teori geosentris. Dalam teorinya itu Ptolemaeus menyebutkan bahwa Matahari beserta benda langit lainnya beredar mengelilingi Bumi
Tulisan Ptolemaeus memainkan peranan penting dalam perkembangan penelitian luar angkasa selanjutnya. Salah seorang yang terinspirasi oleh Ptolomaeus adalah Nicolaus Copernicus. Ia membaca tulisan Ptolomaeus dan menyatakan tidak setuju dengan teori geosentris.
Copernicus malah mengeluarkan teori baru bernama heliosentrisme. Bertentangan dengan Ptolomaeus, Copernicus menyatakan bahwa Bumi dan benda langit lainnya berputar mengelilingi matahari. Awalnya, Copernicus ditertawakan dan dimaki karena dianggap tidak sesuai dengan geosentrisnya Ptolomaeus.
Pada akhirnya, Copernicus-lah yang benar. Bumi dan benda langit lainnya memang berputar
mengelilingi matahari. Orang yang berhasil membuktikan teori Copernicus itu adalah Galileo Galilei. Orang Italia ini adalah penemu teleskop yang mampu meneropong dan meneliti benda-benda langit.
Galileo adalah adalah penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga adalah Bapak Astronomi Modern, Bapak Fisika Modern, dan Bapak Sains. Kini, semua pencapaian dalam penjelajahan luar angkasa adalah sumbangan dari karya besar Galileo Galilei.
0 comments:
Post a Comment